fkb logo

Kampung Inggris Mengajar Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiatif Forum Kampung Bahasa

Muri 2 Rekor

Kediri – Program Kampung Inggris Mengajar (KIM) yang digagas oleh Forum Kampung Bahasa (FKB) Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mencetak sejarah dengan meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).

Agus Tri Winarso, selaku Humas KIM, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat lokal di kawasan Kampung Inggris dengan pelatihan bahasa Inggris praktis. Pesertanya berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pedagang kaki lima, pengemudi ojek, pemilik tempat indekos, hingga warga umum lainnya.

“Harapannya, seluruh lapisan masyarakat di Kampung Inggris dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelajar dari luar daerah, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di Pare dan Kabupaten Kediri secara luas,” ujar Agus.

Program KIM 2022 melibatkan ribuan warga dari Desa Tulungrejo dan Pelem, Kecamatan Pare. Para peserta terbagi dalam 60 kelompok belajar yang tersebar di lingkungan RT maupun lembaga pendidikan sekitar. Kegiatan berlangsung sejak Oktober dan berakhir pada 26 November 2022.

Puncak kegiatan ditandai dengan pencapaian luar biasa—Forum Kampung Bahasa bersama MURI resmi mencatat dua rekor nasional yang memperkuat identitas Kampung Inggris di kancah nasional.

Dua penghargaan tersebut mencakup pengakuan kepada M. Kalend Osen sebagai tokoh perintis pertama Kampung Inggris di Indonesia, serta penetapan Desa Tulungrejo sebagai desa dengan jumlah lembaga kursus dan pelatihan bahasa asing terbanyak di Indonesia.

Sri Widayati, perwakilan dari MURI, menyatakan apresiasinya terhadap pencapaian ini. “Hari ini, Kampung Inggris Pare berhasil memecahkan dua rekor sekaligus, yakni sebagai desa dengan lembaga kursus bahasa asing terbanyak, serta penghargaan kepada Muhammad Kalend Osen sebagai pelopor berdirinya Kampung Inggris di Indonesia,” ungkapnya.

Tak hanya pencapaian rekor, acara ini juga diramaikan oleh gelaran English Bazaar—sebuah event yang melibatkan pedagang lokal dan siswa dari berbagai lembaga kursus di Pare. Dalam bazar ini, semua aktivitas jual beli dilakukan menggunakan bahasa Inggris.

Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan masyarakat, khususnya para pedagang dan pembeli, menggunakan bahasa Inggris dalam interaksi sehari-hari. English Bazaar menjadi salah satu cara kreatif memperluas penggunaan bahasa asing di lingkungan masyarakat secara langsung dan aplikatif.